Ajaran Yesus dalam agama Kristen memiliki banyak perbedaan mendasar dengan Islam. Dalam Islam, beberapa ajaran yang diyakini oleh umat Kristen dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip tauhid dan syariat Islam. Artikel ini akan membahas beberapa ajaran Yesus yang tidak dapat diterima dalam Islam serta alasan di balik larangan tersebut. Cek ajaran Yesus di sowhataboutjesus.
1. Konsep Ketuhanan Yesus
Salah satu ajaran Yesus yang paling mendasar dalam Kristen adalah bahwa Yesus adalah Anak Allah dan bagian dari Trinitas (Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Roh Kudus). Umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Tuhan yang turun ke dunia dalam bentuk manusia untuk menebus dosa-dosa manusia.
Dalam Islam, konsep ini dianggap sebagai syirik (menyekutukan Allah), yang merupakan dosa terbesar. Islam mengajarkan tauhid, yaitu keesaan Allah yang mutlak, sebagaimana tertuang dalam Surah Al-Ikhlas:
"Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya." (QS Al-Ikhlas: 1-4)
Oleh karena itu, kepercayaan bahwa Yesus adalah Tuhan atau Anak Tuhan bertentangan dengan Islam.
2. Konsep Penebusan Dosa
Kristen mengajarkan bahwa Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Doktrin ini mengajarkan bahwa manusia dapat diselamatkan melalui iman kepada Yesus sebagai Juruselamat.
Islam menolak konsep penebusan dosa karena setiap individu bertanggung jawab atas amal perbuatannya sendiri. Dalam Al-Qur'an disebutkan:
"Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain." (QS Az-Zumar: 7)
Islam mengajarkan bahwa setiap manusia harus bertobat dan berbuat baik untuk mendapatkan ampunan Allah, tanpa perantara atau pengorbanan pihak lain.
3. Penghapusan Hukum Taurat
Dalam ajaran Kristen, Yesus dianggap telah menggenapi hukum Taurat dan menggantinya dengan hukum kasih. Banyak aturan dalam Perjanjian Lama dianggap tidak lagi berlaku setelah kedatangan Yesus.
Namun, dalam Islam, syariat atau hukum Allah tetap berlaku dan tidak bisa dihapus oleh manusia. Islam mengajarkan bahwa Allah telah menurunkan syariat melalui Nabi Muhammad sebagai penyempurna ajaran sebelumnya. Dalam Al-Qur'an disebutkan:
"Barang siapa yang mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS Ali Imran: 85)
4. Pengharaman Makanan dan Minuman
Dalam ajaran Kristen modern, banyak larangan makanan yang ada dalam Taurat dianggap tidak berlaku, termasuk larangan makan babi dan minum minuman keras. Yesus sendiri dalam beberapa ajaran dikatakan tidak terlalu menekankan aturan makanan, sehingga banyak umat Kristen yang tidak memiliki pantangan dalam hal ini.
Sebaliknya, dalam Islam, hukum makanan dan minuman sangat jelas. Daging babi dan minuman keras secara tegas diharamkan:
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah..." (QS Al-Maidah: 3)
5. Hidup Selibat dan Kependetaan
Yesus dalam ajaran Kristen sering dikaitkan dengan kehidupan selibat atau tidak menikah. Dalam banyak aliran Kristen, hidup selibat dianggap sebagai bentuk pengabdian yang lebih tinggi, terutama di kalangan pendeta dan biarawan.
Islam tidak menganjurkan selibat dan bahkan melarang praktik kependetaan yang berlebihan. Islam mendorong pernikahan sebagai jalan yang lebih baik dan lebih sesuai dengan fitrah manusia:
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan." (QS Ar-Ra’d: 38)
Dalam Islam, pernikahan adalah ibadah yang dianjurkan untuk menjaga kesucian diri dan keturunan.
6. Konsep Cinta Tanpa Syarat
Yesus dalam banyak ajarannya mengajarkan kasih tanpa syarat, bahkan kepada musuh. Ajaran ini tampak dalam perintah seperti:
"Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:44)
Islam juga mengajarkan kasih sayang, tetapi dalam batasan tertentu. Dalam Islam, ada konsep keadilan dan pembalasan yang diizinkan dalam beberapa situasi. Misalnya, dalam kasus kejahatan berat, Islam membolehkan qisas (hukuman setimpal) sebagai bentuk keadilan:
"Dan dalam qisas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa." (QS Al-Baqarah: 179)
Meskipun Islam juga menganjurkan pemaafan, namun tidak mewajibkan umatnya untuk selalu mengampuni setiap kesalahan tanpa syarat.
Kesimpulan
Ajaran Yesus dalam Kristen memiliki beberapa aspek yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Perbedaan utama terletak pada konsep ketuhanan, penebusan dosa, hukum syariat, serta pandangan mengenai makanan halal dan haram. Islam meyakini bahwa ajaran yang benar adalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai penyempurna wahyu Allah.
Meskipun terdapat perbedaan mendasar antara ajaran Yesus dan Islam, umat Islam tetap menghormati Yesus sebagai salah satu nabi Allah yang diutus untuk umatnya. Islam mengajarkan untuk tidak mencela keyakinan agama lain, tetapi tetap berpegang teguh pada ajaran tauhid.
Dengan memahami perbedaan ini, diharapkan umat beragama dapat saling menghormati tanpa mengorbankan keyakinan masing-masing.